Jambu monyet, atau yang juga dikenal sebagai jambu mete, merupakan buah tropis yang unik karena bagian bijinya justru lebih populer dari daging buahnya. Meski sering kali diabaikan, jambu monyet memiliki banyak manfaat kesehatan serta potensi ekonomi yang besar.
Mengenal Jambu Monyet dan Keunikannya
Jambu monyet (nama ilmiah: Anacardium occidentale) berasal dari Brasil dan kini banyak dibudidayakan di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Yang menarik, buah ini terdiri dari dua bagian utama:
- Buah semu berwarna kuning atau merah yang tampak seperti buah jambu biasa.
- Biji mete yang menggantung di ujung buah, dan sering diolah menjadi kacang mete.
Uniknya, bagian biji inilah yang sering kita temui sebagai camilan mahal, sementara daging buahnya jarang dikonsumsi, padahal rasanya manis-asam yang menyegarkan.
Nama “Jambu Monyet”
Nama “jambu monyet” muncul karena bentuk buahnya yang unik. Biji yang menggantung di bawah buah menyerupai ekor monyet, sehingga masyarakat Indonesia menyebutnya demikian. Di beberapa daerah, buah ini juga dikenal sebagai jambu mete atau jambu mede.
Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan
Meskipun sering diabaikan, jambu monyet mengandung berbagai nutrisi penting. Buah dan bijinya memiliki manfaat yang berbeda, namun sama-sama menyehatkan.
Manfaat Buah Jambu Monyet:
Kaya vitamin C, baik untuk daya tahan tubuh dan kesehatan kulit.
Mengandung antioksidan, membantu menangkal radikal bebas.
Bersifat diuretik alami, membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
Manfaat Biji Mete:
Sumber lemak sehat, baik untuk jantung.
Mengandung magnesium dan zinc, penting untuk metabolisme dan sistem imun.
Baik untuk fungsi otak dan tulang.
Potensi Ekonomi dan Olahan Jambu Monyet
Kacang mete dari biji jambu monyet memiliki nilai jual tinggi, terutama untuk pasar ekspor. Di Indonesia, kacang mete banyak diolah menjadi:
Camilan (panggang atau goreng)
Campuran cokelat dan kue
Produk olahan seperti susu mete dan minyak mete
Pemanfaatan Buahnya
Sayangnya, buah jambu monyet masih kurang dimanfaatkan. Padahal, buah ini bisa diolah menjadi jus, selai, atau manisan. Di beberapa daerah seperti Sulawesi dan NTT, buahnya dimanfaatkan sebagai bahan lokal dalam makanan tradisional.
Leave a Reply