Buah carica mungkin belum terlalu dikenal luas seperti buah tropis lainnya, tetapi bagi masyarakat Dieng, Jawa Tengah, carica adalah buah yang istimewa. Dijuluki sebagai “pepaya gunung,” buah ini tumbuh subur di dataran tinggi dengan iklim sejuk. Selain rasa dan bentuknya yang unik, carica juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan dan nilai ekonomi yang tinggi sebagai buah olahan khas daerah.
Asal Usul dan Ciri Khas Buah Carica
Carica (Carica pubescens) merupakan tanaman yang berasal dari Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Namun, di Indonesia, buah ini berkembang sangat baik di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo. Iklim sejuk dan tanah vulkanik yang subur menjadi faktor utama keberhasilan pertumbuhan tanaman carica di kawasan ini.
Secara fisik, buah carica mirip dengan pepaya mini, dengan panjang sekitar 6–15 cm. Kulitnya berwarna hijau saat muda dan berubah kuning saat matang. Daging buahnya berwarna oranye kekuningan, bertekstur lembut, dengan rasa asam-manis yang menyegarkan. Meskipun tampak seperti pepaya, carica tidak dimakan langsung dalam kondisi mentah. Biasanya, buah ini diolah terlebih dahulu menjadi manisan atau sirup dalam kemasan.
Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan
Buah carica tidak hanya enak dikonsumsi, tetapi juga mengandung sejumlah nutrisi penting. Dalam daging buahnya, carica mengandung vitamin A, vitamin C, enzim papain, serat, dan antioksidan alami. Kandungan-kandungan tersebut membuat carica memiliki manfaat kesehatan yang cukup baik.
Beberapa manfaat buah carica antara lain:
Melancarkan pencernaan: Kandungan serat dan enzim papain membantu mencerna makanan lebih baik dan mengurangi risiko sembelit.
Meningkatkan daya tahan tubuh: Vitamin C dalam buah ini berperan dalam memperkuat sistem imun.
Menjaga kesehatan kulit dan mata: Vitamin A dan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan menjaga kesehatan mata.
Mengandung senyawa antiradang: Kandungan alami dalam carica juga diketahui memiliki efek antiinflamasi ringan.
Olahan Populer dan Potensi Ekonomi
Di Dieng, carica telah menjadi ikon oleh-oleh khas daerah. Buah ini biasanya diolah menjadi manisan dalam sirup atau jelly, dikemas dalam toples atau cup, dan dijual di toko-toko oleh-oleh. Cita rasanya yang khas dan kesegarannya membuatnya banyak disukai wisatawan.
Tidak hanya sebagai pangan, carica juga menjadi sumber ekonomi bagi warga setempat. Budidaya carica telah membantu meningkatkan pendapatan masyarakat Dieng, terutama dengan adanya industri rumahan yang mengolah buah ini menjadi produk bernilai jual tinggi.
Leave a Reply